Bermain Game itu Menyehatkan

Bermain Game (ryantaex.student.umm.ac.id)

Bermain Game (ryantaex.student.umm.ac.id)

Selama ini bermain games dituding membawa pengaruh buruk. Padahal beberapa penelitian terbaru malah mengungkapkan sebaliknya. Bermain game itu menyehatkan. Tidak percaya?
Baru-baru ini sebuah riset di university of Berkeley, Amerika Serikat, menunjukan bahwa bermain video game dapat memperbaiki penglihatan mata orang dewasa yang mengalami lazy eye atau amblyopia.
Amblyopia adalah gangguan otak yang menyebabkan penglihatan di salah satu mata tidak berkembang dengan seharusnya. Menurut National Eye Institute, ini adalah penyebab umum gangguan penglihatan permanen pada anak-anak, dan mempengaruhi dua hingga 3 anak dari 100 anak Amerika. Amblyopia juga penyebab gangguan penglihatan satu mata diantara pemuda dan orang dewasa usia pertengahan.
Meski amblyopia pada anak dapat di obati dengan menutup mata yang baik dan memaksa otak untuk menggunakan lazy eye yang lemah, orang dewasa yang mengalami penyakit ini hanya memiliki sedikit pilihan pengobatan.
“Penemuan ini sangat menjanjikan karena pada saat ini belum ada cara penanganan yang dapat diterima bagi orang dewasa penderita amblyopia, “ kata dennis levi, peneliti di university of calivornia, Berkeley, seperti dikutip tempointeraktif.
“ banyak dokter mata yang angkat tangan jika menghadapi pasien diatas 8 tahun karena mengalami blyopia diyakini hanya bisa disembuhkan pada awal masa perkembangan korteks visual. Jika penyakit itu tak dikoreksi pada masa kanak-kanak, kerusakan tak dapat di perbaiki.”
Anggapan itu mulai berubah dalam beberapa tahun terakhir ketika riset menemukan bahwa penglihatan penderita amblyopia dewasa masih dapat di sembuhkan . pelatihan intensif pada suatu tugas, seperti meluruskan dua garis horizontal. Terkadang dapat meningkatkan ketajaman penglihatan 30-40%.
Para sukarelawan diminta bermain video game action, seperti Medal Of Honor : Pacific Assault, selama 20 jam. Mereka juga diminta bermain video game non-action, semisal SimCity Societies. Selama bermain, mata yang “sehat” ditutup.
Kedua jenis game itu menghasilkan peningkatan penglihatan 30 persen. “Saya sangat terkejut terhadap temuan ini karena saya sama sekali tak menduga, “ kata Roger Li, Pakar optometrist di University of California, Berkeley.
Sebelumnya, seorang neuroscientist (ahli syaraf) Jepang, Ryuta Kawashima mengungkapkan bahwa latihan matematika, membaca, dan music dalam game merupakan bentuk latihan yang dapat memacu kemampuan otak.
Metode pelatihan yang di suarakan Kawashima tersebut ternyata sama dengan cara permainan yang ada di game Brain Age. “Games membantu seseorang untuk focus dan meningkatkan kemampuan memori otak, “ ujar Lynn Lipton, nenek usia 67 Tahun dari poughkeepsie, New York yang telah mencoba game latihan orak ini.
Lipton mengaku bahwa ia telah melupakan table perkalian sebelum bermain Brain Age. “Aku telah berhenti memikirkan matematika di kepalaku,” ungkapnya.

bermain-game-menyehatkan.jpg (http://pemmz.wordpress.com)

bermain-game-menyehatkan.jpg (http://pemmz.wordpress.com)

Pasalnya,dengan bermain game ini para kakek dan nenek tidak hanya dapat menikmati asyiknya permainan, nemun secara tidak langsung mengolahrakan otak. Tentu saja hal ini berdampak sangat bagus bagi kesehatan otak, karena diklaim mampu memperkecil kemungkinan pikun pada lansia.
Penelitian lain mengelai dampak video games juga dilakukan oleh para ilmuan di University of Miami. Mereka melakukanpenelitian pada 21 anak yang diberikan permainan tekken 3, salah satu games Sony Playstation. Pada penelitian tersebut tampak bahwa selama permainan, jantung bedenyut lebih cepat, mereka menggunakan lebih banyak energy dan mulai bernapas lebih cepat.
Penelitian video games yang berkaitan dengan kesehatan jantung juga pernah dilakukan Nintendo dan American Heart Association (AHA). Kedua pihak ini menggelar program olah raga dan kesehatan baru.
Menurut AHA, hamper 70 persen warga Amerika tidak melakukan olah raga dengan kapasitas yang direkomendasikan per minggunya. Akan tetapi, dengan program active play yang digelar AHA dan Nintendo, diperkirakan setidaknya orang akan melakukan aktifitas fisik sekitar 60 sampai 150 menit perminggu, tergantung usia orang tersebut.

Menurut informasi, kemungkinan pada bundle tersebut tersedia pula Wii Vitality Sensor yang mampu memonitor detak jantung dan memberikan masukan untuk menurunkan tingkat stress.
Beberapa penelitian yang dilakukan tersebut seolah mengamini apa yang dikatakan James Paul Gee, dosen di University of Wisconsin-Madison, Amerika. “Sebagian besar yang dituduhkan pada video game tidaklah benar,” tandasnya.
Gee yang juga penulis buku What Video Games Have to Teach Us About Learning and Literacy itu malah dengan gambling menuturkan, “ Game banyak manfaatnya, kok.”

Diambil dari majalah KILAU edisi 13.

– Bermain Game Menyehatkan atau membahayakan
– Obat Menyenangkan
– Bermain sambil berolahraga
– Meningkatkan daya ingat
– Memperbaiki kesehatan mata